Linux ini tidak dapat melakukan booting dari CDROM, dan script yang ada pada CD RedHat saya juga tidak berfungsi. Akhirnya, saya booting dari DOS dengan menjalankan LOADLIN.EXE VMLINUZ INITRD=INITRD.IMG. Saya berhasil melakukan instalasi RedHat 6.0 dan 6.1 secara berurutan pada komputer yang sama. Spesifikasi komputer: AMDK5 (setara Pentium) 100, 16 MB RAM dan 1,7 GB ruang Hard Disk yang kosong, VGA Card SiS 6215 (dikenali Linux sebagai SiS 6205), Network Card Compex NE2000, Sound Card ESS, dan Modem Eksternal US Robotics 28.8.
A. Persiapan
1. Kebutuhan
Hardware (System Requirements)
- Prosesor x386 atau di atasnya (Disarankan minimal Pentium 100 untuk X-Window),
- RAM: minimum 4 MB (Disarankan minimal 16 MB untuk X-Window)
- Hard disk space: minimum 50 MB (Disarankan minimal 250 MB untuk X-Window)
- Mouse, Videocard
- Network card, modem (untuk jaringan)
2. Informasi
tentang Hardware dan Jaringan
- Hard disk dan CDROM Jenis: IDE (EIDE) atau SCSI
- MousePort: serial atau ps/2,
- Manufacturer: Microsoft (compatible), Genius, dll.
- Videocard
- Merek/model: S3Trio, Matrox, SiS6202, dll.,
- Memory: 1 MB, 2 MB, dll.
- Monitor
- Merek: Sony, Phillips, dll. atau tak dikenal (SPC, TVM, dll.)
- Maksimum scan rate: 56 Hz, 60 Hz, 76 Hz, dll.
- Modem
- Merek: Motorolla, US Robotics
- External atau Internal (bukan Win-Modem)
- Port: terpasang pada serial 1 (0) atau 2 (1)
- Netwok Interface Card (NIC): merek dan tipenya.
- Host Name atau nama komputer: PC01, dsb.
- Domain Name atau nama jaringan: misal latihan.net.
- IP Address: misal 10.2.1.1
- Network Address: misal 10.2.1.0
- Netmask Address: 255.255.255.0
- Broadcast Address: 10.2.1.255
- Gateway/Router: misal 10.2.1.1 (komputer ini sebagai gateway ke Internet bagi komputer lain dalam jaringan lokal).
- DNS Address (name server) : primer 202.134.0.155, sekunder: 202.134.2.5 (DNS server milik telkomnet).
B. Partisi Hard Disk
1. Hard Disk
Kosong/Baru
Dengan DOS,
buat minimal 2 partisi untuk DOS/Windows dan Linux.
Install
DOS/Windows lebih dahulu (kecuali sudah tidak ingin menggunakan DOS) agar tidak
kehilangan LILO (Linux Loader atau sistem untuk memilih booting) yang dibuat
dengan Linux.
Siap untuk
install Linux. (Partisi Linux menjadi minimal 2 (root dan swap) akan dilakukan
pada waktu install Linux.)
2. Hard Disk
Sudah Terisi DOS/Windows
- Back-up (selamatkan) data yang penting ke tempat lain (Hard disk, disket, server di Intranet/Internet).
- Defragmentasi Hard disk dengan DOS/Windows untuk mengumpulkan data pada satu sisi Hard disk. Bila memungkinkan, install ulang DOS/Windows dengan partisi baru (tidak perlu defragmentasi dan FIPS).
- Jalankan FIPS (program untuk mempartisi Hard Disk tanpa menghapus data yang ada) dan dengan penuh hati-hati ikuti perintah FIPS untuk mengatur ukuran partisi yang diinginkan. Bila sisa hard disk terlalu kecil untuk install Linux, selamatkan data untuk mempartisi dan install ulang DOS/Windows tanpa FIPS, atau gunakan sisa yang ada untuk data DOS/Windows dan beli hard disk baru…J
- Siap install Linux.
C. Metode Instalasi
1. Instalasi
melalui PCMCIA (PC Card)
- PCMCIA untuk CDROM, network card atau modem.
- Bootdisk (bootnet.img) dan Support disk (pcmcia.img) untuk booting.
- Spesifikasi: PCMCIA controller dan PCMCIA device.
2. Instalasi
dari CDROM
a. Ada 3 cara:
- booting dari CD-ROM
- melalui DOS (LOADLIN) dengan driver CDROM, kemudian langsung jalankan LOADLIN dari CDROM (autoboot.bat) atau copy file LOADLIN, VMLINUZ dan INITRD.IMG ke disket atau hard disk.
- dengan boot-disk (boot.img).
b.
Jenis/merek CDROM dan kecepatan/kemampuan CDROM-Drive mempengaruhi metode dan
keberhasilan instalasi.
3. Instalasi
dari NFS
a. Tersedia sambungan ke NFS Server
yang menyediakan RedHat Linux.
b. Network Bootdisk (bootnet.img) untuk intalasi melalui network.
c. NFS Server ada di Internet atau Intranet.
b. Network Bootdisk (bootnet.img) untuk intalasi melalui network.
c. NFS Server ada di Internet atau Intranet.
4. Instalasi
dari FTP
a. Tersedia
sambungan ke FTP Server yang menyediakan RedHat Linux.
b. Network Bootdisk (bootnet.img) untuk intalasi melalui network.
c. FTP Server ada di Internet atau Intranet.
b. Network Bootdisk (bootnet.img) untuk intalasi melalui network.
c. FTP Server ada di Internet atau Intranet.
5. Instalasi
dari Web (HTTP)
a. Tersedia
sambungan ke Web Server yang menyediakan RedHat Linux.
b. Network Bootdisk (bootnet.img) untuk intalasi melalui network.
c. Web Server ada di Internet atau Intranet.
b. Network Bootdisk (bootnet.img) untuk intalasi melalui network.
c. Web Server ada di Internet atau Intranet.
6. Instalasi
dari SMB
a. Tersedia
sambungan ke komputer di jaringan Samba (Windows atau Linux) yang memberikan
share direktory (HD atau CD) berisi RedHat Linux.
b. Tidak tersedia untuk RedHat 6.0 ke atas.
b. Tidak tersedia untuk RedHat 6.0 ke atas.
7. Instalasi
dari Hard Disk
a. Buat
direktori RedHat pada hardisk (format dengan sistem Windows9x/NT atau Linux).
b. Copy direktori base dan semua isinya.
c. Copy direktori RPMS dan isinya (sesuai paket yang akan diinstall).
b. Copy direktori base dan semua isinya.
c. Copy direktori RPMS dan isinya (sesuai paket yang akan diinstall).
D. Bagian Awal Instalasi (Urutan belum tentu sama)
1. Booting
a. Edit BIOS
setup
b. Cara-1, bila sudah mendukung boot dari CDROM, pilih CDROM lebih dahulu.
c. Cara-2, alternatif pertama, boot dengan DOS kemudian jalankan LOADLIN dari CDROM (biasanya bisa dengan script yang ada di direktori \dosutils, yaitu autoboot.bat)
d. Cara-2, alternatif kedua, bila DOS tidak mengenali CDROM, copy file-file yang berkaitan dengan LOADLIN (lihat isi autoboot.bat) ke hard disk atau disket, yaitu:
b. Cara-1, bila sudah mendukung boot dari CDROM, pilih CDROM lebih dahulu.
c. Cara-2, alternatif pertama, boot dengan DOS kemudian jalankan LOADLIN dari CDROM (biasanya bisa dengan script yang ada di direktori \dosutils, yaitu autoboot.bat)
d. Cara-2, alternatif kedua, bila DOS tidak mengenali CDROM, copy file-file yang berkaitan dengan LOADLIN (lihat isi autoboot.bat) ke hard disk atau disket, yaitu:
· LOADLIN.EXE
· VMLINUZ
· INITRD.IMG
e. Cara-3,
buat bootdisk dengan program RAWRITE.EXE yang ada di CDROM (\dosutils) untuk
menuliskan program boot (misal boot.img) ke disket.
2. Garphical
User Interface (GUI) untuk Instalasi
a. Dengan
boot dari CDROM atau bootdisk (RAWRITE dari boot.img) atau autoboot.bat, GUI
RedHat 6.1 berbeda dengan 6.0. Namun, dengan file initrd.img yang ada di
direktori CD:\dosutils\autoboot\, GUI RedHat 6.1 sama dengan
b. Text Input: untuk memasukkan informasi yang diinginkan.
c. Check Box: Untuk memilih (ya atau tidak) dengan menekan [Space].
d. Text Widget: Tulisan yang dihasilkan oleh suatu proses.
e. Scroll Bar: Untuk mengatur posisi tampilan isi Window.
f. Button Widget: Pilihan dalam bentuk tombol untuk dipilih dengan [Tab] dan [Enter] atau Klik Mouse.
b. Text Input: untuk memasukkan informasi yang diinginkan.
c. Check Box: Untuk memilih (ya atau tidak) dengan menekan [Space].
d. Text Widget: Tulisan yang dihasilkan oleh suatu proses.
e. Scroll Bar: Untuk mengatur posisi tampilan isi Window.
f. Button Widget: Pilihan dalam bentuk tombol untuk dipilih dengan [Tab] dan [Enter] atau Klik Mouse.
3. Memilih
Bahasa dan Jenis Keyboard
a. Bahasa English
atau Indonesian.
b. Keyboard: US
b. Keyboard: US
4. Memilih
Metode Intalasi
a. Klik
pilihan CD-ROM
b. Bila CD-ROM tidak dikenali, cek dan pelajari jenis CDROM drive.
b. Bila CD-ROM tidak dikenali, cek dan pelajari jenis CDROM drive.
5. Install
atau Upgrade
a. Pilih
Install bila akan menginstall pada partisi kosong.
b. Upgrade hanya berlaku untuk RedHat 2.0 atau di atasnya (dengan RPM).
b. Upgrade hanya berlaku untuk RedHat 2.0 atau di atasnya (dengan RPM).
6. Memilih
Tipe/Kelas Instalasi (BAHAYA!)
a. Pilih
Custom (harus!!) bila di dalam hard disk sudah ada data atau partisi yang tidak
ingin dihapus.
b. Server "akan menghapus semua partisi (DOS, Windows, Linux, dll.) yang ada". Jadi, boleh dipilih bila hardisk kosong (baru) dan akan untuk Server.
c. Workstation "akan menghapus semua partisi Linux" dan tanpa menginstall aplikasi untuk server.
b. Server "akan menghapus semua partisi (DOS, Windows, Linux, dll.) yang ada". Jadi, boleh dipilih bila hardisk kosong (baru) dan akan untuk Server.
c. Workstation "akan menghapus semua partisi Linux" dan tanpa menginstall aplikasi untuk server.
7. Ada SCSI
driver di dalam komputer?
a. Pilih No
bila tidak ada SCSI.
b. Bila pilih Yes, berikutnya pilih jenis SCSI yang sesuai.
b. Bila pilih Yes, berikutnya pilih jenis SCSI yang sesuai.
8. Membuat
Partisi Linux
a. Ada 2
pilihan, Disk Druid dan fdisk.
b. Disk Druid adalah utilitas manajemen harddisk dari RedHat, dengan tampilan grafis.
b. Disk Druid adalah utilitas manajemen harddisk dari RedHat, dengan tampilan grafis.
· Mount Point:
partisi (nama direktori) yang akan di-mount saat sistem beroperasi.
· Device: nama
device dari partisi yang di-mount.
· Requested:
ukuran minimum partisi yang di-request.
· Actual: ukuran
space yang dialokasikan pada partisi tersebut.
· Type: jenis
partisi atau sistem file (Linux native atau ext2, Linux swap, msdos, dll.)
Add untuk membuat partisi baru:
Add untuk membuat partisi baru:
· Growable
artinya suatu partisi dapat dibuat tidak tetap (dengan ukuran minimum tertentu)
dan akan bertambah atau berkurang mengikuti partisi yang lain.
c. Fdisk
adalah program partisi standar untuk Linux (dan sistem operasi yang lain),
dengan tampilan teks.
· Beberapa
perintah yang penting, m untuk help, p untuk menampilkan informasi tentang
partisi, n untuk membuat baru, d untuk menghapus, t untuk mengubah tipe (82
adalah tipe Swap), dan w untuk menyimpan.
9. Inisialisasi
(format) Swap
a. Sistem
akan mengenali kalau sudah ada partisi Swap (bila belum, kembali ke fdisk atai
disk druid).
b. Pilih partisi yang akan dijadikan swap.
c. Check for bad block … untuk menandai bila ada space hard disk yang rusak. (Dapat dikosongkan bila ingin cepat, dan akan dilakukan pada lain waktu).
b. Pilih partisi yang akan dijadikan swap.
c. Check for bad block … untuk menandai bila ada space hard disk yang rusak. (Dapat dikosongkan bila ingin cepat, dan akan dilakukan pada lain waktu).
10. Format
Partisi untuk Sistem Linux (/ atau dipisah menjadi /boot, /usr, dll.)
a. Sistem
akan mengenali semua partisi selain Swap (bila belum, kembali ke fdisk atai
disk druid).
b. Pilih partisi yang akan diformat (HATI-HATI dengan partisi yang sudah ada datanya!)
b. Pilih partisi yang akan diformat (HATI-HATI dengan partisi yang sudah ada datanya!)
11. Memilih
Paket (Components to Install)
a. Dari
daftar komponen, ada yang sudah ditandai dengan bintang (dipilih), ada yang
belum.
b. Pilih komponen yang akan diinstal, atau install semaunya (Everything).
c. Select individual packages untuk memilih (mengurangi atau menambahkan) dari setiap komponen.
d. Beberapa penjelasan:
b. Pilih komponen yang akan diinstal, atau install semaunya (Everything).
c. Select individual packages untuk memilih (mengurangi atau menambahkan) dari setiap komponen.
d. Beberapa penjelasan:
[o] -- shows
that at least one of the packages in that component group has been selected.
[*] -- shows that all the packages of a component group has been selected.
[--] -- removes all packages in a component group.
[*] -- selects all packages in a component group.
[*] -- shows that all the packages of a component group has been selected.
[--] -- removes all packages in a component group.
[*] -- selects all packages in a component group.
e. Pada
pojok kanan atas terdapat angka yang menunujukkan perkiraan ukuran paket yang
akan diinstal.
12.
Keterkaitan Paket (Unresolved Dependencies).
a. Setelah
paket dipilih, bisa terjadi ada paket yang membutuhkan (ada keterkaitan) paket
lain yang tidak dipilih. Tandai Check Box [*] Install packages … bila tetap
ingin menginstall paket yang telah dipilih.
b. Bila instal keterkaitan ini akan membuat hard disk penuh, ulangi pemilihan komponen dengan perintah Back.
c. Bila kita sudah yakin dengan semua komponen paket yang akan diinstall dan tidak ada kekurangan space hard disk, tekan OK akan membuat proses instalasi berjalan secara otomatis (dan ini memerlukan waktu beberapa menit, tergantung kecepatan CD drive, komputer dan CD-ROM Linux yang digunakan).
b. Bila instal keterkaitan ini akan membuat hard disk penuh, ulangi pemilihan komponen dengan perintah Back.
c. Bila kita sudah yakin dengan semua komponen paket yang akan diinstall dan tidak ada kekurangan space hard disk, tekan OK akan membuat proses instalasi berjalan secara otomatis (dan ini memerlukan waktu beberapa menit, tergantung kecepatan CD drive, komputer dan CD-ROM Linux yang digunakan).
E. Bagian Akhir Instalasi (Urutan belum tentu sama)
1.
Konfigurasi Mouse
a. Program
instalasi telah memilih mouse, namun belum tentu hasilnya sesuai.
b. Pilih jenis mouse yang sesuai, misalnya Generic Mouse, Generic 3 Button (Serial atau PS/2).
c. [*] Emulate 3 Button untuk mouse 2 button yang akan diemulasi menjadi 3 button, yaitu 2 button ditekan bersamaan.
b. Pilih jenis mouse yang sesuai, misalnya Generic Mouse, Generic 3 Button (Serial atau PS/2).
c. [*] Emulate 3 Button untuk mouse 2 button yang akan diemulasi menjadi 3 button, yaitu 2 button ditekan bersamaan.
2.
Konfigurasi Jaringan
a. Kita
harus memilih apakah akan mengkonfigurasi jaringan secara manual atau AUOTPROBE
(program instalasi akan mencoba mengenali jenis card jaringan yang terpasang).
b. Setelah berhasil mengenali NIC, pilih metode untuk konfigurasi jaringan.
b. Setelah berhasil mengenali NIC, pilih metode untuk konfigurasi jaringan.
· Static IP
address – Diisi dengan informasi yang telah diperoleh pada bagian A.
· BOOTP – Perlu
BOOTP server yang memberikan IP otomatis saat boot lewat NIC.
· DHCP -- Perlu
DHCP server yang memberikan IP secara otomatis setelah connect.
c. Contoh
Configure TCP/IP (Static IP Address):
· IP Address :
10.2.1.1
· Netmask :
255.255.255.0
· Default
Gateway : 10.2.1.1
· Primary
nameserver : 202.134.0.155 (akan digunakan untuk dial-up ke Telkomnet)
d. Contoh
Configure Netwok (Domain dan Host name):
· Domain name :
latihan.net
· Host name :
pcsaya.latihan.net
· Secondary
nameserver : 202.134.2.5
· Tertiary
nameserver : (kosongkan bila tidak ada).
3.
Konfigurasi Waktu (Time Zone)
a. Pilihan
GMT berarti waktu komputer (CMOS) disesuaikan dengan waktu GMT.
b. Waktu lokal: misalnya Asia à Jakarta.
b. Waktu lokal: misalnya Asia à Jakarta.
4. Memilih
Program (Services) yang Dijalankan saat Boot
Bila intalasi
dengan pilihan kelas Server atau Workstation, services yang dijalankan pada
saat booting sudah otomatis dipilih.
Untuk
mengindari kerja komputer yang lambat, matikan services yang tidak penting,
seperti named (bila sudah ada nameserver di komputer lain atau di ISP), kecuali
untuk belajar.
Tekan F1
untuk mengetahui fungsi setiap service.
Untuk
mengubah di lain waktu, dapat melalui utilitas setup atau dengan menjalankan
/usr/sbin/ntsysv atau /sbin/chkconfig.
5.
Konfigurasi Printer
a. Ada 4
pilihan untuk berhubungan dengan printer (maaf, dengan bahasa asli):
· Local
-- The printer is directly connected to your computer.
· Remote lpd
-- The printer is connected to your local area network (either through another
computer, or directly), and is capable of communicating via lpr/lpd.
· SMB/Windows
95/NT -- The printer is connected to another computer which shares the
printer via SMB networking, such as a printer shared by a Windows 95 or Windows
NT computer.
· Netware
-- The printer is connected to another computer which shares the printer via
Novell NetWare.
b. Informasi
yang harus disiapkan:
· Jenis printer
· Letak printer,
lokal (paralel) atau network (misal ada di komputer Windows95) dengan nama
komputer dan nama share.
6. Membuat
Password untuk root
a. Password
untuk root harus bersifat "unik" dan tidak mudah ditebak, karena
akses root terhadap sistem tidak terbatas.
b. Gunakan root hanya untuk keperluan administrasi dan perawatan sistem, tidak untuk bekerja biasa.
c. Bila lupa password, ada peluang untuk membuat password baru dengan booting linux single.
b. Gunakan root hanya untuk keperluan administrasi dan perawatan sistem, tidak untuk bekerja biasa.
c. Bila lupa password, ada peluang untuk membuat password baru dengan booting linux single.
7.
Konfigurasi Keamanan (athentication) Password
a. Enable
NIS --
menggunakan password file bersama dalam grup komputer pada suatu domain NIS
(Network Information Service) atau NIS server.
b. Enable Shadow Passwords – metode yang sangat aman untuk sistem password. File /etc/psswd diganti oleh /etc/shadow yang hanya dapat dibaca oleh root.
c. MD5 Password – menggunakan password panjang hinga 256 karakter.
b. Enable Shadow Passwords – metode yang sangat aman untuk sistem password. File /etc/psswd diganti oleh /etc/shadow yang hanya dapat dibaca oleh root.
c. MD5 Password – menggunakan password panjang hinga 256 karakter.
8. Membuat Boot
Diskette (Manfaat dan Tip)
a. Pengganti
atau alternatif dari LILO, terutama bila saat boot pertama LILO tidak berjalan.
b. Untuk keadaan darurat, dipakai sebagai resque disk.
c. LILO tidak berjalan karena tertimpa sistem lain.
d. Bootdisk juga dapat dibuat dengan utiliti mkbootdisk.
e. Bootdisk (di samping LILO) harus dibuat ulang setelah mengubah Kernel.
b. Untuk keadaan darurat, dipakai sebagai resque disk.
c. LILO tidak berjalan karena tertimpa sistem lain.
d. Bootdisk juga dapat dibuat dengan utiliti mkbootdisk.
e. Bootdisk (di samping LILO) harus dibuat ulang setelah mengubah Kernel.
9. Instalasi
LILO
a. LILO dapat diletakkan pada 2
alternatif tempat:
Master Boot Record (MBR) pada
hardisk untuk booting komputer (misal /dev/hda) atau disktet (/dev/fd0).
First sector of your root partition, yaitu untuk sistem yang sudah ada boot loader yang lain seperti OS/2 Boot Manager.
First sector of your root partition, yaitu untuk sistem yang sudah ada boot loader yang lain seperti OS/2 Boot Manager.
b. OK untuk LILO options.
c. Memasukkan partisi yang dapat di-boot dengan LILO
c. Memasukkan partisi yang dapat di-boot dengan LILO
Boot Label, misal "linux"
ada di /dev/hda2 dengan image kernel: vmlinuz-2….
Boot Label, misal "win95" ada di /dev/hda1
Boot Label, misal "win95" ada di /dev/hda1
d. LILO dapat diedit dengan linuxconf
atau mengedit file /etc/lilo.conf
10.
Konfigurasi X Window
a. Program
instalasi menjalankan Xconfigurator.
- Bila card dikenali, berikutnya lihat f.
b. Pilih jenis Video card bila program tidak mengenali secara otomatis.
c. Bila pilihan tidak ada, pilih Unlisted Card.
d. Tuliskan jumlah memori dalam Video card.
e. Bila Video card tidak memiliki clock chip, pilih No Clockchip Setting
f. Pilih jenis monitor. Bila tidak ada dalam daftar, pilih Custom.
g. Tentukan dengan tepat horizontal sync range dan vertical sync range dari monitor. (Bila terlalu besar dapat menimbulkan kerusakan monitor.)
h. Pilih video modes yang sesuai (misal 800x600 dengan warna 8 bit).
- Bila card dikenali, berikutnya lihat f.
b. Pilih jenis Video card bila program tidak mengenali secara otomatis.
c. Bila pilihan tidak ada, pilih Unlisted Card.
d. Tuliskan jumlah memori dalam Video card.
e. Bila Video card tidak memiliki clock chip, pilih No Clockchip Setting
f. Pilih jenis monitor. Bila tidak ada dalam daftar, pilih Custom.
g. Tentukan dengan tepat horizontal sync range dan vertical sync range dari monitor. (Bila terlalu besar dapat menimbulkan kerusakan monitor.)
h. Pilih video modes yang sesuai (misal 800x600 dengan warna 8 bit).
11. Reboot
(selesai bila tidak ada masalah dengan LILO dan Booting).
F. Troubleshooting (khusus LILO dan BOOTING)
1. Penyebab
LILO dan BOOTING tidak Berhasil
a. Ada
masalah dengan hard disk (rusak atau salah setup BIOS).
b. Ada perubahan posisi atau jumlah hardisk terhadap keadaan saat LILO di-instal.
c. Ada perubahan sistem (misal /etc/fstab berubah, atau gagal fsck) sehingga booting gagal dengan pesan sebagai berikut:
b. Ada perubahan posisi atau jumlah hardisk terhadap keadaan saat LILO di-instal.
c. Ada perubahan sistem (misal /etc/fstab berubah, atau gagal fsck) sehingga booting gagal dengan pesan sebagai berikut:
· meminta
password root atau CONTROL D.
· pemberian
password root membuat kita bisa masuk ke sistem, tapi dengan mode READ-ONLY
sehingga tidak dapat berfungsi normal.
d. Lupa
password root.
2. Mengatasi
LILO yang Gagal
a. Gunakan
bootdisk yang telah dibuat waktu proses intalasi.
b. Bila bootdisk belum dibuat, boot dengan loadlin.exe dari sistem DOS, dengan meng-copy file vmlinuz dan initrd.img yang ada di CDROM Linux atau harddisk yang terdapat 3 file tersebut.
c. CD SuSE menyediakan fasilitas boot ke sistem yang ada melalui proses instalasi.
b. Bila bootdisk belum dibuat, boot dengan loadlin.exe dari sistem DOS, dengan meng-copy file vmlinuz dan initrd.img yang ada di CDROM Linux atau harddisk yang terdapat 3 file tersebut.
c. CD SuSE menyediakan fasilitas boot ke sistem yang ada melalui proses instalasi.
3. Mengatasi
Booting yang Gagal (setelah melewati LILO) atau Lupa password
a. Pada saat
muncul pesan LILO boot:, tuliskan linux single atau linux 1,
sehingga akan login tanpa password.
b. Bila tetap tidak bisa booting setelah melewati LILO, jalankan linux single rw atau linux 1 rw, sehingga akan login tanpa password dan tanpa melewati fsck (karena fsck tidak boleh dilakukan terhadap filesystem yang rw (read and write).
c. Perbaiki sistem yang bermasalah:
b. Bila tetap tidak bisa booting setelah melewati LILO, jalankan linux single rw atau linux 1 rw, sehingga akan login tanpa password dan tanpa melewati fsck (karena fsck tidak boleh dilakukan terhadap filesystem yang rw (read and write).
c. Perbaiki sistem yang bermasalah:
· Bila MBR
(Master Boot Record) harddisk bermasalah, edit lilo.conf dan jalankan lilo
untuk menaruh LILO di hardisk atau disket yang baik (bisa untuk booting).
· Bila ada
perubahan posisi harddisk, edit file /etc/fstab.
· Perbaikan
tersebut dapat dilakukan dengan menjalankan linuxconf.
· REBOOT.
4. Mengatasi
fsck yang gagal
a. Booting
normal akan melakukan cek file system (fsck) sebelum sistem tersebut
digunakan (di-mount rw).
b. Booting yang berhasil, tapi belum melakukan fsck, sebaiknya segera reboot untuk melakukan fsck, agar
b. Booting yang berhasil, tapi belum melakukan fsck, sebaiknya segera reboot untuk melakukan fsck, agar
0 Response to "INSTALASI LINUX REDHAT 6.X"
Post a Comment